MASIGNCLEAN101

Misteri Kematian Keluarga Chundawat (Burari Death)

Misteri Kematian Keluarga Chundawat (Burari Death)
20 Mar 2022

 


Relyzer - Bunuh Diri, Pembunuhan, atau Kecelakaan? Apa yang Sebenarnya Terjadi Pada Keluarga Chundawat (Burari Death)?

Pagi itu Rajeev Tomar mendapat panggilan darurat. Ada laporan penemuan mayat di sebuah rumah berlantai tiga di kawasan Burari. Pria itu bergegas ke tempat kejadian, mengira kalau itu hanyalah kasus penemuan mayat biasa. Sampai ia menyaksikan pemandangan di depan matanya. Pria itu terperanjat kaget tak bisa berkata-kata. Begitu terkejutnya sampai ia hanya bisa mematung beberapa saat sambil menatap apa yang ada di hadapannya. Tak pernah ia menemukan kasus semacam ini selama 17 tahun karirnya di kepolisian...

Keluarga Chundawat adalah keluarga kelas menengah yang tinggal di kawasan Chundawat, Delhi, India. Keluarga ini menjalani kehidupan normal sama seperti kebanyakan warga di sana. Menjalankan bisnis toko kelontong dan juga kayu, keluarga ini dikenal ramah dan baik oleh para tetangga. Tidak ada yang menyangka kalau 3 generasi sekaligus dari keluarga ini akan meninggal dengan cara yang tragis sekaligus misterius.

Keluarga Chundawat

Keluarga Chundawat (dikenal juga dengan keluarga Bhatia) adalah keluarga yang cukup disegani di lingkungan tempat tinggal mereka. Keluarga ini sebenarnya berasal dari Rajasthan. Mereka tinggal di Tohana, Haryana, selama lebih dari satu dekade sebelum akhirnya pindah ke Delhi pada tahun 1989-1990. 

Bhopal dan istrinya, Narayani Devi memiliki lima anak yaitu Pratibha, Bhavnesh, Lalit, Dinesh, dan Sujata. Sang kepala keluarga, Bhopal Singh bisa dibilang merupakan pria yang cukup mapan secara finansial. Ia memiliki lahan pertanian yang luas dan juga peternakan. 

Pada akhir tahun 80an, Bhopal menjual lahannya dan membeli sebidang tanah di Burari, di mana dia kemudian tinggal bersama istri dan putra bungsunya, Lalit. Sementara anak-anaknya yang lain tinggal di kota yang berbeda.

Bhopal Singh yang akrab dipanggil "Ayah" oleh semua orang adalah pria yang berwibawa dan dihormati. Bhopal dan istrinya dikenal sebagai tetangga yang sangat baik. 

Seorang tetangga yang merupakan pensiunan yang tinggal di seberang rumah keluarga Chundawat mengenang saat rumahnya dibangun tahun 1991, kedua suami istri itu bahkan memberi air dan teh secara cuma-cuma kepada para pekerja. Mereka juga membantu merawat putra mereka yang masih balita dan kerap memberikan makanan kepada para tetangga.

Pada tahun 1993, salah seorang putra Bhopal, Bhuvnesh dan istrinya Savita serta putri mereka Neetu datang ke Delhi dari Rajasthan. Kedatangan mereka tak lain adalah permintaan dari Bhopal sendiri yang meminta putra keduanya itu untuk pulang. 

Beberapa tahun kemudian sekitar pertengahan 1990-an putri Bhopal Singh, Pratibha dan putrinya Priyanka juga datang untuk tinggal bersama. Mantan suami Pratibha yang sudah meninggal adalah pecandu alkohol dan keluarga suaminya tidak memperlakukannya dengan baik. Semenjak itu Bhopal Singh dan istrinya tinggal bersama ketiga anak dan cucu-cucu mereka.

Anak Bhopal Singh lainnya yaitu Dinesh Singh Chundawat yang merupakan kontraktor bangunan. Dinesh, istri, dan anak-anaknya tinggal di Kota, Rajashtan. Sementara itu anak perempuan lainnya yaitu Sujata tinggal bersama suami dan anak-anaknya di Panipat, Haryana.



Lalit (45) adalah orang yang memiliki karakter yang agak kompleks. Pria yang biasa disapa kaka(paman) ini adalah orang yang lucu, namun terkadang ia pendiam. Meskipun begitu, Lalit dikenal bertanggung jawab dan juga berwibawa seperti ayahnya. 

Pada pertengahan tahun 1990-an, Lalit mulai bekerja di sebuah toko kayu di Shahdara dan sekitar 10 tahun kemudian, ia akhirnya berhasil membuka tokonya sendiri di Burari. Pada Februari 2002 ia menikah dengan Tina. Tiga tahun kemudian putra mereka Shivam lahir.

Di antara tahun itu atau tepatnya pada 2004 terjadi sebuah insiden yang mengguncang kehidupan Lalit. Pria itu mengalami kecelakaan kerja. Seseorang mendorongnya di antara tumpukan kayu. Lalit maupun keluarga tahu siapa pelakunya tetapi masalah ini telah diselesaikan secara kekeluargaan. Namun akibat peristiwa tersebut, Lalit kehilangan suaranya.

Namun yang paling mengguncang diri Lalit secara pribadi adalah kematian ayahnya, Bhopal Singh pada Februari 2007. Bhopal meninggal karena penyakit pernafasan. Setelah kematian ayahnya itulah, Lalit banyak berubah.

Selama 10 hari setelah kematian Bhopal, seorang pendeta dipanggil untuk memanjatkan paath(doa) Garuda Purana. Selama masa berdoa 10 hari itulah, suara Lalit tiba-tiba kembali.


Naresh Yadav, tetangga dan juga pelanggan di toko Lalit mengingat percakapan dengannya tahun 2008. Dia bertanya bagaimana Lalit bisa mendapatkan kembali suaranya, dan Lalit mengatakan kalau ayahnya datang ke mimpinya dan memintanya untuk melakukan pemujaan.

Tetangganya itu mengatakan kalau setiap malam sekitar jam 9 malam, keluarga itu akan duduk bersama dan berdoa selama 15-30 menit. Selama melakukan doa itu Lalit biasanya duduk di depan memimpin ritual.

Setelah kematian ayahnya, Lalit menjadi sangat tertutup. Suatu hari dia memberi tahu keluarganya bahwa dia dirasuki arwah ayahnya, yang menasehatinya tentang cara untuk mencapai kehidupan yang baik. Sejak tahun 2007 itu pulalah, Lalit kemudian membuat buku yang berisi "petunjuk" yang disebut berasal dari arwah ayahnya.

Menurut Lalit, ayahnya jugalah yang menginstruksikan apa saja yang harus dilakukan. Perintah-perintah itu semuanya telah dituliskan dalam buku harian tersebut. Perintah itu harus diikuti oleh semua anggota keluarga. Buku itu bahkan memuat petunjuk berisikan rutinitas sehari-hari anggota keluarga termasuk kebiasaan makan mereka sampai kegiatan lainnya. Jadi semua kegiatan sudah diatur dalam buku harian yang diinstruksikan oleh arwah Bhopal Singh.


Sementara itu, putra sulung Narayan Devi dan Bhopal, Bhavnesh (50) sebenarnya adalah sosok yang ramah dan jauh lebih komunikatif jika dibandingkan dengan Lalit. Dia biasa menyapa orang dan mengobrol. Putri Bhavnesh, Neetu (25) merupakan gadis yang percaya diri dan ceria dan tengah mengejar gelar sarjana dan magister bidang perdagangan di Lovely Professional University. 

Adik Neetu, Maneka atau yang biasa juga disapa Monu (23) adalah sosok yang pendiam. Wanita muda ini telah menyelesaikan studinya di Universitas Delhi dan ingin mengejar gelar master dalam ilmu forensik.

Lalu dua menantu perempuan di keluarga tersebut yaitu Savita (48), istri Bhuvnesh dan Tina (42), istri Lalit adalah ibu rumah tangga biasa. Mereka bangun pagi, memasak, dan merawat anak-anak dan orang tua dan berperilaku baik kepada semua orang.

Kemudian satu-satunya anak perempuan Bhopal dan Narayan, Pratibha (57) adalah seorang guru les. Biasanya ia akan mengajar di rumah pada malam hari. Priyanka (33) juga biasa mengajar selama hari liburnya di akhir pekan. Priyanka sendiri adalah seorang karyawan di sebuah perusahaan. Meskipun memiliki kepribadian yang ramah, Priyanka hanya memiliki 2-3 teman akrab. Bahkan saat ia bertunangan tidak ada seorang pun temannya yang diundang.

Cucu keluarga ini yaitu Shivam (15), putra Lalit dan Dhruv (15), putra Bhavnesh juga adalah siswa yang cerdas dan selalu mendapat nilai bagus di sekolah. Kebetulan keduanya berada di kelas yang sama di sekolah umum Virendra. Mereka dikenal sebagai siswa yang cerdas dan juga sangat aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler dan hampir tidak pernah bolos sekolah.

Shivam dan Dhruv menyukai sepeda motor dan mobil, yang tidak dimiliki keluarga tersebut. Kata teman mereka, keduanya tidak diizinkan memiliki ponsel dan akses ke laptop sangat terbatas. Mereka hanya dapat menggunakannya saat berada di rumah dan itu pun harus dibawah pengawasan orang yang lebih dewasa. 

Misteri Kematian Keluarga Chundawat (Burari Death)
Keluarga Chundawat


Penemuan Mayat

Pada pagi hari tanggal 1 Juli 2018 sekitar pukul 07.15, seorang tetangga bernama Gurcharan Singh merasa heran karena rumah keluarga Chundawat masih tertutup. Gurcharan juga biasanya olahraga pagi bersama dengan Lalit. Tapi hari sudah menjelang siang, pria tersebut tidak juga menampakkan diri. Tidak hanya itu saja, toko kelontong mereka yang biasanya sudah buka sekitar pukul 5 pagi masih tertutup. Suasana rumah juga sepi. 

Misteri Kematian Keluarga Chundawat (Burari Death)


Gurcharan Singh yang menemukan pintu rumah terbuka akhirnya memberanikan diri untuk masuk dan ia menemukan sepuluh orang anggota keluarga itu, termasuk Lalit, sudah tewas tergantung. Dia kemudian memberitahukan tetangga lainnya dan menelepon polisi.

Rajeev Tomar adalah polisi pertama yang memasuki rumah Burari. Dia adalah petugas yang tiba di rumah itu pada pukul 07.18 beberapa menit setelah panggilan PCR (Police Control Room). 

"Dalam karir saya selama 17 tahun sejauh ini, saya belum pernah melihat tempat kejadian perkara seperti ini," ujar Rajeev.

"Itu sangat mengejutkan. Aku hanya diam selama 10-15 detik sebelum bergegas turun untuk memanggil seniorku. Saat itu aku tidak melihat tangan siapa yang diikat dan mata siapa yang ditutup. Aku hanya melihat banyak mayat bergelantungan seperti dahan pohon."

Sepuluh dari 11 orang, 2 pria, enam wanita, dan 2 remaja, ditemukan tergantung dengan posisi melingkar di jaring langit-langit sebuah ruangan dalam rumah. Seorang wanita yaitu Pratibha tergantung agak jauh. 

Mata mereka semua ditutup dengan kain, telinga disumbat kapas, dan mulut dilakban. Beberapa mayat juga diikat tangan dan kakinya. Ditemukan lima bangku, mungkin digunakan bersama oleh 10 anggota tersebut. Wajah mereka ditutupi dengan potongan kain yang dipotong dari satu sprei.

Misteri Kematian Keluarga Chundawat (Burari Death)


Narayani Devi, sang nenek adalah satu-satunya yang ditemukan tidak dalam keadaan tergantung. Ia ditemukan tewas di kamar lain. Tampaknya wanita tua itu telah dicekik hingga tewas.

Tommy, anjing peliharaan keluarga, adalah satu-satunya yang selamat di rumah itu. Dia dirantai di teras, menderita demam tinggi ketika polisi menemukannya. Tidak jelas siapa yang telah mengikatnya. Anjing itu segera dibawa Noida's House of Stray Animals. 

Dari dalam rumah polisi juga menemukan buku harian yang didikte oleh Lalit yang berisi perintah untuk melakukan ritual badh tapasya(pemujaan pohon beringin).

Misteri Kematian Keluarga Chundawat (Burari Death)


Share This :
Relyze